Kamis, 14 Oktober 2010

Organisasi

LATAR BELAKANG ORGANISASI

PERGERAKAN, Perhimpunan Penggerak Advokasi Kerakyatan untuk Keadilan Sosial, adalah suatu lingkar belajar untuk mendorong penguatan dan pengembangan serangkaian gerakan advokasi yang berbasis pada organisasi-organisasi rakyat (people centered advocacy) yang berdiri Juli tahun 2003 dan dikukuhkan melalui Kongres I Pergearkan pada Januari 2005 di Bali. Meskipun demikian, organisasi ini dibentuk melalui proses belajar bersama, konsultasi dan reflkesi panjang yang melibatkan banyak organisasi rakyat, ornop dan individu di Indonesia sejak tahun 1999 yang lalu. Bermula dari proses refleksi yang dilakukan oleh sejumlah pihak yang telah terlibat panjang dalam perjalanan gerakan advokasi dan pengembangan kapasitas masyarakat sipil di Indonesia pada tahun 1999, maka sejak tahun 2002 bergulirlah serangkaian proses berupa asesmen, penulisan kisah-kisah advokasi, workshop dan seminar, studi banding dan sebagainya. Melalui Kongres I PERGERAKAN di Bali pada bulan Januari 2005, model organisasi ditetapkan. Komposisi anggota PERGERAKAN terdiri dari 80% Organisasi Rakyat dan 20% individual, dimana jumlah anggota organisasi rakyat yang menjadi penentu komposisi. Anggota yang berasal dari organisasi rakyat harus memenuhi syarat-syarat: memiliki kepengurusan dan keanggotaan yang jelas, sekurang-kurangnya memiliki anggota definitif sebanyak 500
anggota (yang benar-benar merepresentasikan kalangan rakyat miskin/termarjinalkan di berbagai sektor kehidupan), ruang lingkup organisasi sekurang-kurangnya mencakup wilayah kabupaten/kota dan
memiliki orientasi yang sejalan dengan PERGERAKAN. Sementara itu, anggota individual juga dikenai berbagai persyaratan, seperti: telah terbukti keterlibatannya dalam gerakan advokasi, memiliki kapasitas
yang menunjang bagi penguatan gerakan advokasi kerakyatan dan memiliki orientasi yang sejalan dengan PERGERAKAN. Pada April 2008, melalui Kongres II, Pergerakan dimandatkan untuk menjadi sebuah organisasi berbasis organisasi-organisasi rakyat untuk mendorong terciptanya tatanan pengelolaan hidup bersama yang berkeadilan social dan mensejahterakan rakyat yang bercirikan kesetaraan gender, pemenuhan keselamatan hidup Rakyat, kelangsungan pelayanan alam dan peningkatan produktifitas Rakyat.
Idealisme tak cukup melawan globalisasi, suara hati tidak cukup memfasilitasi aksi gerakan, ukhwah tak cukup mewadahi seluruh siskom dan dan perangkat. Sehingga diperlukan satu komponen lagi untuk mengejewantahkan secara nyata, tajam, terpercaya, komprehensif dan berkesinambungan, dan penguasaan skill adalah fakta yang tak terbantahkan untuk menjawab tantangan dan zaman.
Sehingga dari konteks ini dibutuhkan integritas antara peranan kampus dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Peranan kampus mestinya sejalan dengan pembinaan kemahasiswaan secara ideologis sebagai prasyarat terwujudnya idealisme seorang mahasiswa, sehingga dapat terbangun dinamika kampus yang ilmiah dan dapat melakukan peran-peran social dalam mengaktualkan ilmunya.maka perlu dibangun piranti-piranti kelembagaan untuk membina, meningkatkan ilmu pengetahuan dan research sebagai bekal dalam mengabdikan diri pada masyarakat.
Sehingga pada tanggal 10 Desember 2005 terbentuklah sebuah lembaga yang dapat membina kreatifitas, skill, dan pengembangan ilmu pengetahuan secara ilmiah dalam bentuk unit kegiatan mahasiswa dengan nama Lembaga kreatifitas Ilmiah Mahasiswa Penelitian Dan Penalaran (LKIM-PENA) yang bertempat di Universitas Muhammadiyah Makassar. Yang bergerak dalam 3 bidang :
1. Bidang Penelitian dan Penalaran
2. Bidang Pendidikan dan pelatihan
3. Bidang pengembangan kreatifitas
Yang terwujud dalam beberapa kategori :
A. Penelitian D. Arikel Ilmiah
B. Pengabdian Masyrakat E. Gagasan Tertulis
C. Kewirausahaan F. Inovasi Tekhnologi

PEMBAHASAN
Ciri-ciri Organisasi.

Adapun ciri-ciri dari organisasi adalah
- Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
- Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas

Menyangkut hal itu pengertian organisasi juga merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

Unsur-Unsur dan Bentuk Organisasi
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada kerjasama, dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh. Adapun unsur-unsur organisasi secara terperinci adalah :
1. Man
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (nonmanagement/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
2. Kerjasama
Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
3. Tujuan Bersama
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.
4. Peralatan (Equipment)
Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
5. Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. Termasuk dalam unsur lingkungan, antara lain :
a. Kondisi atau situasi yang secara langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasi, karena kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.
b Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.
c Wilayah operasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah operasi dibedakan menjadi : a). Wilayah kegiatan, yang menyangkut jenis kegiatan atau macam kegiatan apa saja yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi b). Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi organisasi. c). Wilayah personil, menyangkut semua pihak (orang-orang, badan-badan) yang mempunyai hubungan dan kepentingan dengan organisasi. d). Wilayah kewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan, persoalan, kewajiban, tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam batas-batas tertentu yang tidak boleh dilampaui sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Kekayaan Alam
Yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air, cuaca (geografi, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.
Teori Organisasi
Tidak ada satupun teori organisasi yang memiliki kebenaran mutlak. Masing-masing teori saling melengkapi. Berikut Penjelas tentang masing-masing teori tersebut.

A. TEORI KLASIK
Teori organisasi klasik disebut juga, antara lain: teori organisasi spesialisasi, teori formalisma, teori struktur (the stucture theory of organization). Muncul untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi.
1. Teori tipe organisasi (Birokrasi) oleh Max Weber (Sosiolog Jerman);
Ciri Birokrasi modern (ideal):
1. Adanya prinsif pembidangan tugas yang jelas (jurisdictional areas), umumnya diatur oleh hukum/peraturan-peraturan administrasi, yaitu:
• adanya pembagian tugas yang jelas bagi apparatus birokrasi,
• adanya pendelegasian wewenang,
• setiap tugas yang dilaksanakan menuntut keahlian/keterampilan (spesialisasi). Dus yang dapat diangkat menjadi aparat birokrasi adalah mereka yang mempunyai keahlian (kualifikasi).
2. Adanya prinsif hierarki.
3. Manajemen kantor modern didasarkan pada dokumen tertulis/diarsipkan.
4. Tugas dalam organisasi dilaksanakan berdasarkan spesialisasi, dus diperlukan pendidikan dan latihan secara terus menerus.
5. Menuntut pegawai bekerja dengan kapasitas penuh.
6. Karena tindakan dalam manajemen harus didasari oleh perturan-peraturan/perundang-undangan, maka setiap apparatus birokrasi harus mempelajari perundang-undangan dan memahaminya.
Unsur Birokrasi Ideal:
1. Hirarki,
2. Kualitas Keahlian,
3. Aspek-aspek keahlian,
4. Kewenangan dan kekuasaan yang legal.
Fungsi Birokrasi Ideal:
1. Spesialisasi
2. Struktur
3. Kemungkinan meramalkan dan kestabilan
4. Rasionalisasi, dan
5. Bagian dari demokrasi
Strategi Untuk Mencapai Tujuan Organisasi (5 Prinsip):
1. Prinsip spesialisasi
2. Prinsip rantai komando atau prinsip hirarki
3. Prinsip loyalitas
4. Prinsip impersonal
5. Prinsip uniformalitas
2. Teori manajemen ilmiah (Scientific Manajement, 1911) oleh Fredrick Winslow Taylor (Amerika); (Charles Babbage, On the economy of machinery and manufactures, 1832)
Prinsip:
1. Pembagian Kerja Berdasarkan Keterampilan (waktu dan tenaga dapat dihemat bila prinsif pembagian kerja diterapkan dalam produksi)
2. Mempelajari kebiasaan kerja pegawai dan menganalisisnya
3. Seleksi pegawai secara ilmiah
4. Kerjasama antara pengawas dan pegawai
5. Pembagian tanggung jawab antara manajemen dan pegawai secara wajar
Manajemen ilmiah:
(berhubungan dengan manajemen inisiatif dan insentif)
1. Penghematan dalam mendidik pekerja yang magang dalam satu perusahaan
2. Penghematan dalam pemakaian material belajar
3. Menghemat waktu dan menghindari perpindahan tempat kerja
4. Menghemat waktu dalam tukar menukar alat kerja
5. Keterampilan dalam mengerjakan pekerjaan dengan sistem berulang
6. Dalam pembagian tugas pekerjaan, disarankan mengganti pekerjaan tangan manusia dengan mesin
Kesimpulan:
1. Menerapkan “one best way” dalam melaksanakan pekerjaan.
2. Menyeragamkan cara melakukan pekerjaan dengan mempelajari gerak dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan satu pekerjaan (time and motion studies).
3. Melakukan seleksi pekerjaan sesuai dengan tugas khusus yang akan dilaksanakan dan pegawai dilatih secara efisien sebelum melaksanakan tugas.
4. Upah/gaji dibayar berdasarkan potongan kerja yang telah diselesaikan (piece rate system) oleh seseorang dan bukan perkelompok kerja.
5. Pegawai dirangsang untuk melampaui target yang telah ditentukan dengan cara memberikan bonus.
Scientific Management
1. Memfokuskan unit analisisnya pada kegiatan pisik pekerjaan (hubungan pegawai dan pekerjaannya/manusia dan alat/mesin).
2. Tujuan utamanya memperbaiki tugas pekerjaan rutin dan yang bersifat repetitive.
3. Pendekatannya bersifat empiris, induktif dan melakukan penelitian terperinci terhadap pekerjaan untuk menentukan bagaimana yang paling efisien suatu pekerjaan harus dilakukan.
4. Sasaran utama adalah organisasi tingkat bawah (operasional/bengkel kerja).
5. Pandangannya bersifat mikro dan orientasinya botton up (dari tingkat bawah organisasi ke tingkat atas).
Efisiesi
1. Tanpa tolok ukur;
2. Dengan tolok ukur.
• Segi produktivitas (hasil/output)
• Segi penghematan (pengorbanan/input)
Tanpa tolok ukur
• segi produktivitas/hasil/output, dengan pengorbanan yang sama, hasil berbeda (hasil tinggi=efisien, hasil rendah=tidak efisien).
• segi penghematan/pengorbanan/input, dengan pengorbanan yang berbeda, memberikan hasil yang sama (kecil pengorbanan=efisien, besar pengorbanan=tidak efisien).
Dengan tolok ukur
• segi hasil/output/produktivitas, perbandingan antara hasil minimum yang ditetapkan dengan hasil ril yang dicapai (efisien=hasil ril>hasil minimal ditetapkan; normal=hasil ril=hasil minimal ditetapkan; tidak efisien=hasil ril)
• segi pengorbanan/input/penghematan, perbandingan antara pengorbanan maksimal yang ditetapkan dengan pengorbanan ril (efisien=pengorbanan rilpengorbanan maksimal ditetapkan).
• Teori administrative (prinsif-prinsif organisasi) oleh Henry Fayol (Prancis) (Henry Fayol, D.S. Pugh, 1971).
Ada 10 Prinsif organisasi
1. Penetapan tujuan yang jelas;
2. Kesatuan perintah (the principle of unity of command);
3. Keseimbangan;
4. Pendistribusian pekerjaan (the principle of distribution of work);
5. Rentang pengawasan (the principle of span of control);
6. Prinsip pelimpahan wewenang (the principle of delegation of authority);
7. Prinsip departementasi (the principle of departementation);
8. Prinsip penempatan pegawai yang tepat (the principle of the right man in the right place);
9. Prinsip koordinasi (the principle of coordination);
10. Prinsip pemberian balas jasa yang memuaskan.
Prinsif-prinsif Organisasi dan Manajemen:
1. Pembagian tugas/pekerjaan (spesialisasi);
2. Kewenangan dan tanggung jawab;
3. Disiplin;
4. Kesatuan komando;
5. Kesatuan arah;
6. Kepentingan pribadi tunduk kepada kepentingan umum organisasi;
7. Imbalan jasa;
8. Sentralisasi;
9. Rantai skala;
10. Ketertiban (the right man in the right place on the right time);
11. Kewajaran;
12. Kestabilan organisasi;
13. Inisiatif;
14. Kebanggaan kesatuan (I’espirit de corps).
Prinsif Organisasi Fayol:
1. Pembagian tugas pekerjaan;
2. Kesatuan pengarahan;
3. Sentralisasi;
4. Mata rantai, tingkat jenjang organisasi;
Prinsif Organisasi Max Waber:
1. Keahlian, Semua kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi, harus didasarkan keahlian, sehingga mampu menjalankan tugas dengan baik;
2. Berdasarkan kebijaksanaan, peraturan, dan prosedur, Pelaksanaan tugas pekerjaan harus sesuai dengan kebijaksanaan, peraturan dan prosedurnya;
3. Jenjang hirarki, Setiap pelaksanaan tugas pekerjaan harus dapat dipertanggung jawabkan kepada atasan melalui mata rantai tingkat unit dalam organisasi;
4. Formalitas, Semua keputusan harus diambil secara formal dan tidak ada pertimbangan yang bersifat pribadi;
5. Meritokrasi system, Hal-hal yang menyangkut bidang kepegawaian harus didasarkan pada sistem kecakapan (maritokrasi system).
Kesimpulan:
1. Formulation of the objectives (perumusan tujuan-jelas, dimengerti, dipahami, dan diterima);
2. Devision of work (pembagian tugas pekerjaan)/distribution of work (pembagian tugas)/homogenetise assignment (pembagian kerja)/devisionisasi (departementasi);
3. Delegation of authority and responsibility (pelimpahan wewenang dan tanggung jawab-seimbang);
4. Level of herarchy (banyaknya tingkat hierarkis)/span of control (rentang pengawasan);
5. Unity of direction (kesatuan arah)/unity of command (kesatuan perintah);
6. Understanding by the individual of his own task and the task of the whole (memahami akan tugas masing-masing dan kaitan tugas secara keseluruhan)/the right man in the right place on the right time (penempatan orang sesuai keahlian dan waktu);
7. Struktur organisasi sederhana dengan pola dasar relatif permanen;
8. Security of tenure (jaminan jabatan);
9. Balas jasa setimpal dengan jasa yang diberikan;
10. Koordinasi.
Hubungan Antara Pemikiran-Pemikiran Teori klasik erat sekali, pada beberapa asfek keduanya adalah identik (persamaan teori birokrasi dan teori administrative):
1. Bersifat deduktif, menjelaskan secara luas dan melihat organisasi secara normatip,
2. Sebagai satu kesatuan yang lahir secara abstrak sebagai suatu konsep mental,
3. Mendukung organisasi formal yang mengambil untung dari spesialisasi (suatu ciri dasar organisasi formal),
4. Menekankan segi objektif, rasionalitas, kepastian, hierarki, dan profesional serta menghasilkan organisasi formal dengan karakteristik sama;
5. Memfokuskan pada struktur organisasi dan manusia (dimulai dari tingkat atas, pandangan bersifat makro dan berorientasi top down).
Perbedaan Birokrasi dan Teori Administratif
Birokrasi Teori Administratif
1. menekankan pada apa yang harus dilakukan organisasi; 1. menekankan pada bagai- mana memperoleh orga-
nisasi formal;

2. memfokuskan pada organisasi 2. memfokuskan pada mana- jemen.





B. TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN NEO KLASIK
(Hugo Munstenberg, Chester I. Barnard, Argyris, Elton Mayo dkk)
Pendekatan:
Teoritis dan Empiris.
Human relations movement (pendekatan hubungan kemanusiaan), setiap orang berbeda, mempunyai keunikan tersendiri sesuai dengan keadaan, sikap, kepercayaan dan motivasi hidup masing-masing.
Dalam bekerja, manusia tidak mungkin terlepas dari keunikan, tetapi akan mempengaruhi tindakan dan cara berfikir. Faktor yang mendekatkan orang satu sama lain adalah faktor kesamaan (daerah, kegemaran, profesi, kepercayaan dan ideologi). Keakraban hubungan akan terwujud dalam bentuk organisasi informal yang selalu membayangi organisasi formal.
Dus seorang pemimpin harus menyadari dan memperhitungkan kehadiran organisasi informal dalam menganalisis masalah organisasi formal.
Elemen-Elemen
1. Indidvidu,
2. Kelompok kerja (organisasi informal),
3. Manajemen partisipatif.
Tujuan Dilaksanakan Human Relations
1. Kepuasan psikologis pegawai;
2. Moral tinggi;
3. Disiplin tinggi;
4. Loyalitas tinggi;
5. Motivasi tinggi.

C. TEORI MODERN (dikembangkan tahun 1950-an)

Suatu organisasi merupakan suatu proses yang tersusun para individu saling mempengaruhi untuk berbagai tujuan.

Karakteristik Teori Modern:
1. Kadang-kadang disebut analisis sistem organisasi,
2. Mempertimbangkan semua elemen, organisasi,
3. Memandang organisasi sebagai suatu sistem,
4. Penyesuaian diri agar organisasi itu dapat bertahan lama dalam hidupnya, harus disesuaikan dengan perubahan lingkungannya,
5. Organisasi dan lingkungannya harus dilihat sebagai sesuatu yang saling ketergantungan. Multidisiplin.
Kontributor Teori Modern:
1. Alfred Korzybski, 1993, General Sementics (manusia hidup dalam tiga dunia yang berbeda, yaitu dunia peristiwa, dunia objek dan dunia simbol, menitik beratkan masalah bahasa dan komunikasi, topik: ringkasan, penyimpulan, kekakuan bahasa, lingkungan komunikasi, sifat kata-kata, dan pentingnya tanggapan),
2. Mary Parker Follet, 1920-an (keseimbangan antara perhatian individu dan organisasi; mengerjakan sesuatu sebagai jalan keluar dalam suatu semangat kerja sama; kesadaran cita-cita sehingga setiap orang adalah bagian dari suatu kelompok; dan masyarakat; dorongan individu diterima tanpa mengorbankan kepentingan organisasi),
3. Chester I. Barnard, 1938 (organisasi sebagai suatu sistem sosial yang dinamis; individu, organisasi, penyalur, dan konsumen merupakan bagian dari lingkungan organisasi; aspek organisasi formal dan informal),
4. Norbert Wiener, 1948 (menemukan sibernetika=orang=pengemudi, pengendalian sistem pada pengaruh arus balik informasi; menunjang perkembangan komputer eletronik, penggunaan komputer dalam proses pengawasan, suatu sistem terdiri atas input, proses, output, arus balik, dan lingkungan),
5. Ludwig Von Bertalanffy, (organisasi sebagai masalah yang utama bagi seluruh kehidupan; kedinamikan, sistem, interaksional multidimensional, multi level; suatu sistem dilihat sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian yang saling berhubungan; suatu organisasi dalam pandangan yang modern merupakan suatu sistem).
Sifat Teori Medern:
1. Memandang suatu organisasi sebagai suatu sistem yang terdiri atas lima bagian pokok, yaitu: input, proses, output, arus balik, dan lingkungan,
2. Kedinamisan,
3. Multi Level dan Multi Dimensional,
4. Multi Motivasi,
5. Multi Disipliner,
6. Despkriptif,
7. Multi Variabel,
8. Adaptif.
















KESIMPULAN :

Organisasi sangat di perlukan dalam kehidupan sehari-hari. Karna dengan adanya Organisasi kita dapat mencapai tujuan bersama yang telah di sepakati.


SUMBER:
www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar